Cara Budidaya Tanaman Jambu Mete

Jambu mete merupakan salah satu komoditas ekspor yang berperan penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Kualitas jambu mete produksi dalam negeri juga tidak kalah dengan produk jambu mete dari negara lain dan mampu bersaing di pasar internasional.Budidaya tanaman jambu mete juga sudah banyak dilakukan

Saat ini Indonesia telah menjadi negara penghasil jambu mete terbesar kelima di dunia setelah India, Vietnam, Brazil dan Afrika Timur. Kondisi geografis Indonesia yang baik menjadi salah satu faktor yang sangat mendukung perkembangan budidaya jambu mete.

Hampir semua bagian tanaman jambu mete memiliki manfaat tersendiri, tanaman jambu mete merupakan tanaman yang sangat fungsional. Mulai dari jambu mete yang dapat digunakan sebagai obat pencahar, daun jambu mete yang sudah tua dapat digunakan untuk mengobati penyakit, sedangkan daun jambu mete yang masih muda dapat digunakan untuk lalapan.

Batang pohon jambu mete dapat menghasilkan getah untuk lem buku, selain itu kulit batangnya memiliki manfaat untuk obat kumur atau sariawan yang cukup efektif. Buah jambu biji semu dapat diolah menjadi beberapa olahan seperti jus jambu mete, kacang mete, selai, dan buah kalengan.Dalam mengolah kacang mete anda dapat menggunakan alat pengupas mete

Syarat Tumbuh Jambu Mete

budidaya tanaman jambu mete

1. Kondisi Iklim

Tanaman jambu mete sangat cocok ditanam di tempat yang bersuhu normal dan mendapat sinar matahari yang cukup. Suhu ideal untuk menumbuhkan tanaman ini adalah antara 15-35 derajat Celcius, pertumbuhannya lebih produktif jika suhunya 27 derajat Celcius. Kondisi curah hujan juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman ini, tanaman jambu mete sangat cocok dibudidayakan di daerah dengan curah hujan sekitar 1000-2000 mm/tahun.

BACA JUGA  Usaha Frozen Food Rumahan, Tips dan Strategi

2. Kondisi Media Tumbuh

Kondisi tanah yang paling cocok untuk menanam tanaman jambu mete adalah tanah berpasir, tanah berpasir ringan, dan lempung berpasir. Kondisi pH lemah antara 6,3 – 7,3.

3. Ketinggian Lokasi Tanam

Petani umumnya menanam jambu mete pada ketinggian 1000-1.200 meter di atas permukaan laut. Tanaman jambu mete sejati dapat tumbuh hingga 700 meter di atas permukaan laut, dan hanya digunakan untuk rehabilitasi tanah.

4. Pengelolaan Benih

Syarat pemilihan bibit adalah 1-5 bulan setelah panen, anda harus memilih jambu mete dari panen ke-2 dan hanya dari pohon terpilih. Benih harus bebas dari hama dan penyakit serta memiliki daya kecambah dan kemurnian lebih dari 80%. Berat gandum sekitar 6 gram.

Tahap Dalam Budidaya Tanaman Jambu Mete

1. Tahap Pembibitan

Untuk persiapan tahap pembibitan, cukup rendam benih dalam air, polybag tanam diisi tanah dan aduk dengan perbandingan 1:1, dan peralatan penyiraman. Salah satu tips agar benih tidak mudah layu adalah dengan menyemprotkan fungisida pada tanah yang akan digunakan. Akibat penyakit layu atau busuk akar tanaman akibat cendawan Fusarium sp, dapat mematikan benih tanaman selama masa pembibitan.

2. Pengolahan dan Media Tanam

Melakukan tanah dan media tanam dengan membersihkan gulma, gulma dan perdu yang dapat mengganggu tanaman. Bersihkan kaleng dari tanah dan bajak untuk membuatnya lebih longgar atau rata. Jarak yang digunakan adalah 10 x 10 x 10 m, pembuatan lubang tanam dengan panjang dan kedalaman 40-60 cm dan kedalaman 60 cm.

Isi lubang tanah dengan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1. Buka lubang selama 7 hari, kemudian tanam bibit jambu mete.

BACA JUGA  Diverifikasi, Redmi Catatan 11 Seri Membawa Fast Pengisian 120 W

3. Pemeliharaan Tanaman

Anjuran untuk menggunakan mulsa juga karena dapat mencegah penguapan yang berlebihan tetapi harus diperhitungkan agar kebakaran tidak terjadi pada musim kemarau.

Lakukan pemangkasan sejak tanaman berumur 1-2 tahun saat ditanam, dengan tinggi pohon inti 1,5-2 m. Lakukan pemangkasan bentuk dengan memotong cabang dan lakukan pemangkasan pemeliharaan dengan memotong cabang dan ranting besar yang tidak berbuah.

4. Menghilangkan hama dan penyakit

Pengaturan penanganan hama dan penyakit perlu diatur untuk musim saat ini. Seperti pada musim kemarau, teknologi pengendalian hama harus mengurangi penggunaan air. Karena saat musim kemarau, petani juga membutuhkan banyak air.

Untuk pemberantasan penyakit sebaiknya menggunakan Di thane, Bordaux Bubur, dan lain-lain. Untuk membasmi hama, lebih baik menggunakan pestisida nabati. Pada dasarnya dalam hal membasmi hama dan penyakit, kita perlu memperhatikan kondisi pohon

5. Panen

Tanaman jambu mete dewasa kemudian dipanen jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Ukuran buah semu lebih besar dari ukuran buah aslinya.
  2. Warna kulit buah semu menjadi merah, jingga, atau kuning tergantung varietasnya.
  3. Warna kulit bijinya menjadi putih keabu-abuan dan tampak mengkilat
  4. Buah semu memiliki rasa asam yang sedikit manis dan berbau seperti stroberi.

6. Pasca Panen

Pengolahan Kacang Mete

  1. Proses melembabkan kacang mete
  2. Panggang kacang mete
  3. Kupas kacang mete
  4. Melepaskan dan membersihkan kulit,Untuk membersihkan kulit anda dapat menggunakan alat pengupas mete