Cara Mudah Membuat Kelapa Parut Kering

Cara membuat kelapa parut kering, Jika kamu hanya menggunakan kelapa tanpa dipanggang maka hasil dari kue akan menjadi kenyal, sementara jika disangrai atau dipanggang maka akan terasa renyah saat disantap. Selain itu, kelapa yang sudah disangrai terlebih dahulu memiliki rasa yang kaya, nuttier, dan lebih beraroma.

Cara Membuat Kelapa Parut Kering

Cara Membuat Kelapa Parut Kering

kamu hanya memerlukan kelapa parut untuk modal usaha kelapa parut. Berikut adalah cara membuatnya.

1. Disangrai menggunakan kompor

Letakkan sejumlah kelapa parut dalam sebuah wajan besar. Masak dengan api sedang sambil terus diaduk sampai kelapa berwarna emas kecoklatan. Jika kelapa yang kamu gunakan cenderung manis maka akan lebih cepat berwarna kecoklatan sehingga hanya akan membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama.

2. Menggunakan oven

Panaskan oven sampai suhu kurang lebih 160 derajat Celsius. Sebarkan kelapa parut di atas loyang dengan lapisan tipis lalu panggang di dalam oven. Tunggu, Parutan kelapa akan berwarna kecoklatan sangat cepat, hanya memakan waktu kurang lebih sekitar 5-10 menit. Setelah beberapa menit, aduk kelapa agar warna yang didapatkan merata dan matang merata. Ingat, kelapa parut manis hanya membutuhkan waktu yang singkat karena kandungan gula yang dapat mempercepat proses pemanggangan.

3. Memaniskan

Jika kelapa yang kamu gunakan tidak manis dan ingin membuatnya sedikit lebih manis, maka masukkanlah setengah kilogram kelapa parut tanpa pemanis ke dalam kantung plastik atau wadah yang tertutup dan tambahkan 2 sdm gula halus. Guncang-guncang kantung plastik sampai dirasa merata dan kelapa parut akan terasa manis.

Penjelasan, Cara Membuat Kelapa Parut Kering

Kelapa parut kering atau dalam bahasa inggris desiccated coconut disingkat DCN merupakan salah satu produk olahan dari kelapa. DCN banyak digunakan untuk pembuatan biskuit, manisan, roti dan hiasan cake. DCN yang diperlukan adalah berwarna putih dan beraroma khas. Namun dalam pembuatannya DCN sering mempunyai berbagai kendala menguningnya produk DCN dan cepat mengalami ketengikan . Oleh karena itu perlukan adanya penguasaan teknologi tentang pembuatan DCN yang dapat menghilangkan atau mencegah masalah menguningnya DCN dan proses ketengikan tersebut.

BACA JUGA  Resiko Investasi Saham yang Harus Anda Ketahui

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknologi tentang proses pembuatan DCN sehingga diperoleh tahapan dan proses pembuatan DCN yang tepat agar dapat dihasilkan DCN yang memiliki sifat-sifat yang baik. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap, Tahap pertama adalah untuk mencari suhu pengeringan dan lama pengeringan yang tepat dengan variasi suhu antara 70° cdan 100° C dan dengan variasi lama pengeringan 1; 1,5 dan 2 jam.

Hasil penelitian tahap pertama dijadikan dasar pada penelitian tahap kedua. Tahap kedua adalah pengaruh perlakuan stabilisasi atau yaitu blanching dan perendaman sulfit 2000 ppm. Hasil penelitian inl bisa dijadikan dasar pada penelitian tahap ketiga. dan Tahap ketiga adalah pengaruh cara pengerukan bagian dalam buah kelapa, yang dimana buah kelapa ada yang dikeruk dan tanpa dikeruk. Hasil penelitian ini juga dijadikan dasar pada penelitian tahap keempat. Tahap keempat adalah mencari pengaruh cara pengupasan yang lebih tepat, apakah di dalam air atau di udara terbuka. Hasil pengamatan dan dianalisa secara deskriptif menggunakan histogram untuk menentukan penaganan yang terbaik, sehingga diperoleh prosedur pembuatan DCN yang sangat tepat.

BACA JUGA  Tips Membuat Keripik Pisang Manis, Renyah dan Enak

Setelah pengeringan oven, dilakukanlah pengeringan mengunakan vakum sebagai pembanding. Hasil penelitian tahap pertama memperoleh bahwa suhu pengeringan dan lama pengeringan yang terbaik adalah suhu 70° C dengan waktu 2 jam dan dengan kadar air 2,295 ± 0,309; derajat putih 86,48 ± 0,174; tingkat kecerahan 86,57 ± 0,174 dengan intensitas warna 1,55 ± 0,122. Penelitian tahap kedua yang terbaik adalah peroses blanching dengan derajat putih 86,48 ± 0,174; tingkat kecerahan 86,57 ± 0,174 dan dengan intensitas warna 1,55 ± 0,122.

Hasil penelitian tahap ketiga adalah peroses pengerukan bagian dalam kelapa dengan kadar air 2,35% ± 0,425; kadar lemak 67,35% ± 1,188 dan dengan asam lemak bebas 0,202 ± 0,013. Sedangkan hasil penelitian tahap keempat untuk cara pengupasan di udara sudah cukup dimana hasil derajat putih 86,48 ± 0,174; tingkat kecerahan 86,57 ± 0,174 dan dengan intensitas warna 1,55 ± 0,122. Hasil dari DCN dengan pengeringan secara vakum adalah kadar air rata-rata sebesar 2,095 ± 0,204; kadar asam lernak bebas rata -rata 0,25 ± 0,01; tingkat kecerahan 86,56 ± 0,078; derajat putih 86,46 ± 0,058 dan untuk intensitas warna sebesar 1,32 ± 0,145. Dari sini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut cara pengeringan DCN dengan rnenggunakan pengering vakum. Dikarenakan pengering vakum bisa mempertahankan warna, rasa, aroma dan vitamin dalam jumlah besar.