Rumput Yang Bagus Untuk Sapi Serta Fermentasi Hijauan Untuk Sapi

Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang rumput yang bagus untuk sapi serta fermentasi hijauan untuk pakan sapi. Berikut langsung simak penjelasannya.

Rumput Yang Bagus Untuk Sapi

1. Rumput Gajah

Yang pertama rumput gajah. Pada rumput ini terkandung 31% serat kasar dan 10% protein kasar. Rumput gajah sangat digemari para peternak sebab hasil produksinya yang lebih banyak bila dibandingkan dengan rumput hijauan lainnya. Rumput ini juga mempunyai usia panen yang relatif singkat dan cara penanaman yang mudah, sehingga membuat banyak peternak yang memilih untuk membudidayakan rumput gajah ini untuk dibuat sebagai pakan ternak.

2. Rumput Odot

Pada rumput ini terkandung sebanyak 12% protein kasar, sehingga menjadikan rumput ini sangat baik dalam memenuhi kebutuhan untuk protein ternak. Nutrisi yang terdapat dalam rumput ini lebih tinggi ketimbang rumput gajah. Rumput odot saat musim penghujan lebih digemari hewan sebab terasa lebih lunak dan mempunyai palatabilitas yang cukup baik.

3. Rumput Setaria

Dalam rumput setaria terkandung sebanyak 8% protein kasar serta 27% serat kasar. Awal mula usia panen jenis rumput ini selama 60-90 hari. Tetapi, sayangnya jenis rumput ini tak tahan terhadap genangan dan bisa mati jika tempat tumbuhnya digenangi oleh banyaknya air.

BACA JUGA  Berapa kekayaan bersih Messi di tahun 2020?

4. Rumput Pakchong

Selanjutnya jenis rumput yang berasal dari negara Thailand ini terkandung sebanyak 16,45% protein kasar. Rumput pakchong ini juga memiliki usia yang cukup panjang, yakni bisa mencapai sembilan tahun dan dapat dipanen jika sudah berusia 40-50 hari.

5. Rumput Kolonjono

Pada rumput ini terkandung sebanyak 7% protein kasar dan 35% serat kasar. Rumput Kolonjono bisa tumbuh dengan baik bila ditanam bersama tanaman legum, cara menanamnya pun sama dengan jenis rumput hijauan pakan ternak pada umumnya.

Fermentasi Hijauan Untuk Pakan Sapi

Bahan-bahan:

  • Molasses sebanyak 3% dari bahan fermentasi
    Dedak halus sebanyak 5% dari bahan fermentasi yang sudah digiling dengan mesin giling sekam
  • Menir sebanyak  3.5% dari bahan fermentasi
  • Onggok sebanyak 3% dari bahan fermentasi
  • Rumput gajah atau hijauan lain untuk bahan fermentasi
  • Kantong plastic atau silo

Cara Membuat Fermentasi:

  1. Pertama potong rumput hijau tersebut dengan panjang sekitar 5-10 cm dengan memakai parang, atau bisa dicacah memakai mesin pencacah rumput.
  2. Potongan rumput yang kecil bertujuan supaya rumput yang dimasukkan ke dalam silo bisa tertutup dalam keadaan rapat dan padat sehingga tak ada ruang untuk timbulnya oksigen serta air yang masuk.
  3. Kemudian campurkan bahan pakan tadi sampai menjadi satu campuran.
  4. Bahan pakan ternak tadi dimasukkan dalam silo atau kantung plastik dan sekaligus dipadatkan sehingga tak ada rongga udara.
  5. Lalu bahan pakan ternak dimasukkan hingga melebihi permukaan silo agar menjaga kemungkinan terjadinya penyusutan isi dari dalam silo. Dan juga tak ada ruang kosong antara tutup silo dengan permukaan pakan dibagian paling atas.
  6. Jika pakan hijauan sudah dimasukkan semua, lalu berikan lembaran plastik, dan ditutup dengan rapat, serta letakkan pemberat seperti batu, ataupun kantong plastic yang telah diisi dengan tanah.
BACA JUGA  Mostbet - Najlepszy Bukmacher i Kasyno Online w Polsce

Cara Pengambilan Fermentasi:

  1. Jika sudah enam hingga delapan minggu proses fermentasi sudah selasai, dan silo bisa dibongkar, kemudian diambil fermentasinya. Proses fermentasi yang baik bisa bertahan satu hingga dua tahun, bahkan bisa lebih.
  2. Untuk pengambilan fermentasi secukupnya saja untuk pakan ternak, contonya untuk 3 hingga 5 hari.
  3. Lalu untuk fermentasi yang baru saja dibongkar sebaiknya dikeringkan atau diangin-anginkan terlebih dulu.
  4. Sebaiknya jangan sering membuka silo untuk mengambil fermentasi, ambil secukupnya saja, dan tutup rapat fermentasinya, supaya fermentasi tak mudah rusak.

Demikian artikel yang bisa saya sampaikan. Semoga bisa bermanfaat.