Jakarta Barat merupakan tempat Jakarta yang menyimpan begitu banyak dongeng wacana usaha pada masa kemerdekaan. Tidak mengherankan kalau kemudian tempat wisata di Jakarta Barat secara umum dikuasai didominasi oleh museum-museum yang menyimpan banyak sekali macam dokumentasi wacana masa penjajahan berikut usaha rakyat Jakarta sebagai garda depan dalam mengupayakan kemerdekaan mutlak atas tanah air Indonesia. Museum yang paling terkenal dari tempat Jakarta Barat tidak lain yaitu Museum Fatahillah yang berlokasi di Kota Tua.
Kota Tua Dan Museum Fatahillah
Kota Tua Batavia pada zaman kolonial Belanda merupakan sentra perdagangan nomor satu di Asia. Bangunan-bangunan di areal tersebut yang masih terawat dengan baik sampai ketika ini menunjukan bahwa dampak Belanda sangatlah berpengaruh melalui desain bangunan bercita rasa Eropa. Tidak lagi difungsikan sebagai komplek perdagangan maupun tempat tinggal, pemerintah Jakarta Barat mengambil alih kemudian menjadikannya cagar budaya yang mampu dieksplorasi oleh para wisatawan. Banyak spot foto yang bagus di setiap sudut Kota Tua dan tidak ketinggalan wisata edukatif yang ditawarkan Museum Fatahillah yang juga berada di areal tersebut. Selain menyimpan benda-benda historis dalam upaya perlawanan pada Belanda, museum itu juga mempunyai koleksi artefak-artefak kuno yang berharga.
Spot Hunting Foto Terbaik di Jakarta Utara
Dibandingkan dengan tempat lain di Jakarta, Jakarta Utara merupakan areal yang lebih terkenal akan segala hal yang berbau dengan perairan, sebagai pola yaitu hasil sumber daya lautnya yang melimpah. Selain itu, tempat wisata di Jakarta Utara juga didominasi dengan destinasi wisata air alasannya yaitu memang tempat pesisir Jakarta Utara sangatlah terkenal secara domestik maupun internasional. Bagi yang ingin hunting foto di Jakarta Utara, maka pilihan terbaik yaitu areal Pelabuhan Sunda Kelapa yang telah semenjak zaman kolonial Belanda menjadi sentra jalur perdagangan di tempat Asia.
Pelabuhan Sunda Kelapa
Di sini, wisatawan akan eksklusif disambut dengan pemandangan jejeran kapal pinisi yang berlabuh dengan gagahnya sampai tidak mungkin tidak menjadikan ketakziman. Kapal-kapal tersebut dipakai untuk melaksanakan perdagangan antar pulau sampai negara melalui jalur laut. Tradisi tersebut sebagaimana telah disinggung di atas telah berlangsung semenjak zaman penjajahan Belanda sampai sekarang sudah memasuki periode milenium.
Pemandangan jajaran kapal orisinil Indonesia tersebut saja sudah sangat indah kalau diabadikan dalam bingkai foto, apalagi bila ditambah pemandangan matahari karam yang sangat menenangkan. Selain itu, wisatawan juga mampu membawakan buah tangan berupa ikan hasil maritim yang sangat segar alasannya yaitu gres ditangkap dan juga mampu ditebus dengan harga yang sangat murah alasannya yaitu para nelayan menjualnya sendiri di pasar tanpa memakai jasa tengkulak.
Selain destinasi wisata di atas, masih banyak lagi tempat wisata yang mampu Anda jelajahi di DKI Jakarta. Pada kesempatan lain, akan kami sajikan tempat-tempat wisata di Jakarta yang tentunya tak kalah seru dan kekinian. Tunggu ya!