Tips Memilih Beras yang Bagus untuk Dikonsumsi

Kebutuhan beras saat ini sangatlah tinggi. Kita bisa melihatnya dari grafik stok pangan nasional kategori beras dari tahun ke tahun semakin naik. Terlebih di tahun ini pemerintah juga mendatangkan lebih ratusan ribu ton beras ke Indonesia demi menjaga ketahanan pangan nasional.

Seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat yang semakin banyak, tentunya masih ada juga hal-hal yang memanfaatkan hal ini. Yakni mereka yang menjual beras oplosan, beras berkualitas rendah yang diputihkan, menggunakan pewangi kimia, hingga bahkan ada yang menjual beras palsu.

Untuk itulah kita semua sebagai konsumen harus waspada dan benar-benar selektif ketika membeli beras. Selain agar kita tidak rugi akibat membeli beras yang tidak sesuai, kita pun tidak membahayakan diri kita sendiri akibat mengonsumsi beras tak layak tersebut.

Tips Memilih Beras yang Berkualitas

Berikut beberapa tips dalam memilih beras yang berkualitas baik dari segi rasa, bau, maupun dari segi tampilan.

Tampilan mengkilap, cerah dan bagus

Beras yang putih bersih belum tentu beras yang bagus. Karena ada beberapa orang yang menggunakan pemutih sebagai salah satu cara untuk memutihkan beras. Beras yang baik justru beras yang memiliki warna bening, cerah, dan mengkilap (kecuali untuk jenis ketan). Jika benih beras merah pastikan tampilannya ada bercak-bercak putih yang menandakan itu beras asli.

Tentunya jika anda sudah biasa membeli beras, bahwa beras yang terlalu putih justru kurang bagus kualitasnya. Beras yang tampak tidak natural memang tidak selalu menggunakan pemutih. Namun ada juga yang disebabkan karena penjemuran yang kurang maksimal. Hal ini dikarenakan petani banyak yang menjual padi dengan kondisi belum kering betul agar mereka untung. Sehingga berasnya akan menghasilkan putih pucat tidak tampak alami.

Bau yang tidak menyengat

Aroma khas beras memang tidak bisa hilang dari beras manapun. Namun, beras yang berkualitas itu semakin tipis baunya. Artinya tidak terlalu menyengat, baik bau dari khas beras itu sendiri, bau apek, hingga bau bahan obat. Tidak sulit membedakan antara beras yang bau asli dengan bau akibat kualitas yang sudah buruk akibat lama menumpuk.

Perlu anda tahu, bahwa biasanya penambahan klorin di beras untuk memutihkannya sering terjadi di pasaran. Untuk itu, kita perlu mencium dulu baunya. Jika ada bau klor atau kaporit, maka jangan dibeli, kalau perlu laporkan. Namun kadang penjual merendam dalam larutan klor begitu lama lalu merendam dalam air tawar yang lama yang sudah dicampur daun pandan, sehingga baunya bisa tidak terasa sama sekali.

Seragam

Maksud seragam disini bisa dari ukurannya, warnanya, dan varietasnya. 3 hal tersebut sangatlah penting mengingat biasanya sering terjadi oplosan beras. Terlebih untuk kategori beras-beras yang mahal seperti beras basmati. Hal inilah yang menjadikan kita lebih selektif sebelum membeli beras.

Ukuran beras haruslah sama semua, karena ukuran yang berbeda mencerminkan kualitas dan varietas yang berbeda pula. Untuk warna pun demikian. Jika ada yang berwarna putih-putih beberapa beras, maka bisa jadi itu beras oplosan dengan beras rastra (beras bulog yang sekarang dibagikan gratis kepada masyarakat kurang mampu) yang kadang banyak yang patah-patah.

Akhir kata, kita perlu selektif dan bijak dalam membeli beras. Iya sih harga memang tak berbeda jauh, paling hanya beda seribu dua ribu. Namun kesehatan kita jauh lebih mahal, beras campuran obat dan pemutih dapat memicu risiko kanker kandung kemih, prevelensi asma pada anak, keracunan, diare, kerusakan usus dan banyak lagi.

Semoga informasi terkait tips memilih beras yang bagus untuk dikonsumsi ini bermanfaat bagi kita semuanya. Sampai jumpa di artikel berikutnya.