Cara Membuat Kompos Organik Dengan EM4 Anti Gagal

Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang cara membuat kompos organik dengan em4. Namun sebelum itu tahukah kamu apa itu kompos?

Kompos

Pupuk kompos merupakan hasil pembusukan kombinasi bahan alam yang dapat dipercepat dengan cara buatan. Khususnya oleh berbagai jenis mikroorganisme dalam kondisi ekologis yang hangat, lembab, dan kuat atau anaerobik.

Sedangkan pemupukan tanah merupakan interaksi pembusukan bahan alam dengan cara alami, khususnya oleh mikroorganisme yang menggunakan bahan alam sebagai sumber bahan bakar.

Cara Membuat Kompos Organik Dengan EM4

1. Pilih Kompostet

Komposter merupakan wadah untuk mengolah kompos. Di tempat-tempat dengan ladang yang luas, Anda sebenarnya dapat menggali lubang sedalam 50-100 cm di bawah tanah untuk membuat kompos. Namun, ini mungkin tidak praktis bagi penduduk perkotaan. Di lahan yang terbatas, kita bisa menggunakan wadah pengomposan. Sama seperti prinsip pengomposan aerobik, wadah ini perlu dilubangi atau berpori untuk menampung sirkulasi udara.

Banyak jenis komposter yang bisa kita gunakan. Ini bisa berupa keranjang tinggi dengan lubang di permukaan, dan kemudian kami menutupinya dengan karton di dalamnya. Wadah gerabah juga dapat digunakan sebagai kompos karena permukaannya berpori dan dapat memberikan sirkulasi yang baik.

BACA JUGA  Harga Advan S5E Terbaru 2019

Wadah pengomposan juga bisa berupa drum atau ember yang kami bor di bagian bawah. Kemudian letakkan ember/ember ini pada alas tertentu agar lubang bagian bawah tidak tertutup tanah atau permukaan lantai.

2. Siapkan Sampah Hijau dan Sampah Cokelat

Ingatlah prinsip-prinsip dasar ini saat membuat kompos. Kita membutuhkan empat bahan, yaitu karbon (limbah coklat), nitrogen (limbah hijau), air dan oksigen. Sampah coklat dan sampah hijau adalah istilah yang mengacu pada kandungan unsur dalam sampah, kita tidak bisa hanya melihat warnanya untuk mengetahuinya.

Contoh limbah coklat adalah daun atau rumput kering, serbuk gergaji, sekam padi, serutan kayu, batang daun atau sekam jagung. Limbah coklat biasanya kering, kasar, berserat dan sebagian besar berwarna coklat.

Sedangkan sampah hijau meliputi sayur-sayuran, buah-buahan, teh, kopi, rumput segar, kulit telur, kotoran ternak atau kotoran ternak (bukan kotoran anjing/kucing). Untuk memudahkan ingatan, secara kasar, sampah hijau mengacu pada bahan yang masih mengandung banyak uap air. Agar lebih mudah terurai, sebaiknya sampah dicacah terlebih dahulu sampah hijau dengan mesin pencacah sampah organik sebelum dimasukkan ke dalam komposter.

3. Campur Bahan dan Tambahkan Aktivator

Rasio ideal sampah coklat dan sampah hijau adalah 2:1. Ketika bahan-bahan sudah siap, mereka dicampur dan ditempatkan dalam komposter. Kita juga membutuhkan bantuan aktivator atau pengurai, mikroorganisme yang hidup.

BACA JUGA  Membangun Startup Tanpa Modal

Oleh karena itu, sebagai aktivator, Anda juga dapat menambahkan campuran kompos siap pakai dan tanah, pupuk kandang atau mikroorganisme efektif 4 (EM4). Bagi yang baru mulai membuat kompos, EM4 bisa dibeli di toko pertanian atau online.

Setelah menambahkan aktivator, taburkan atau semprotkan air gula atau air beras pada adonan. Ini akan menjadi makanan mikroba, yang akan mempercepat pertumbuhan mikroba dan proses pengomposan. Anda bisa menggunakan mesin kompos jika ingin lebih mudah.

5. Panen dan Ayak

Setelah 6 minggu, saatnya panen. Dikatakan bahwa ketika kompos menjadi hitam dan tidak lagi memiliki bau sampah yang tidak sedap, kompos sudah selesai. Bau dan tekstur kompos lebih terasa seperti kotoran. Suhu kompos sekitar 30 derajat Celcius. Setelah kompos siap, gunakan saringan untuk memisahkan bagian kasar dan halus. Ambil bagian yang halus. Kompos kasar dapat digunakan sebagai aktivator dan dicampur kembali ke dalam tangki kompos.

Demikian artikel yang bisa saya sampaikan. Semoga bisa bermanfaat.