Cara membuat permen gulali tradisional dan beberapa pembahasan tentang gulali.
Apa Itu Gulali ?
Gulali adalah sejenis penganan yang dibuat dari pintalan gula yang dibakar terlebih dahulu. Gulali dibuat dari gula yang diberi pewarna makanan.
Sebagian besar gulali terdiri dari udara sehingga hasilnya sering kali besar. Sebuah kerucut gulali biasanya mencapai ukuran sebesar bola basket. Memakan gulali biasanya adalah bagian dari kunjungan ke pasar malam atau sirkus. Warna gulali yang paling populer adalah merah jambu. Favorit yang lain adalah campuran warna merah jambu, ungu dan biru.
Gulali terasa manis dan lengket. Meskipun kelihatan seperti benang wol, gulali segera mencair di dalam mulut. Ia juga berubah menjadi lengket bila terkena uap air.
Sejarah Gulali
Jajanan tradisional tidak hanya enak, tapi juga cukup sehat karena menggunakan bahan alami. Begitu pula dengan gulali yang memiliki sejarah menarik. Jajanan manis ini pertama kali diperkenalkan oleh Wiliam Morrisson dan Jhon C Warton dalam pameran di St. Louis World’s Fair pada tahun 1904.
Saat itu, namanya Fairy Floss dan menjadi salah satu jajanan terlaris. Kepopulerannya dibawa oleh para jenderal Belanda dan dikenal kepada orang Indonesia. Siapa sangka, peminatnya banyak sehingga diproduksi secara masal saat pemerintahan Hindia Belanda.
Jenis Jenis Gulali
Ada yang tahu apa saja jajanan manis anak-anak di era 1990-an ? mungkin ada beberapa yang menyebut Coklat Payung, Gulali, Permen Kaki, atau Es Potong. Nah kali ini Wakuliner akan membahas salah satunya, yaitu Gulali. Di tahun 1990-an jajanan ini sangat mudah ditemui. Ada 4 jenis gulali yang biasanya dijual oleh pedagang kaki lima. Yuk kita cari tahu keempat jenis gulali di bawah ini.
1. Gulali Gula Jawa
Jenis yang satu ini adalah gulali yang tertua dengan cara pembuatannya yang paling tradisional di antara gulali lainnya. Konon, gulali jenis ini merupakan cikal bakal dari kemunculan berbagai macam gulali yang ada saat ini. Gulali ini memiliki warna kecokelatan, karena dibuat dari bahan gula jawa atau gula merah. Ciri lain dari gulali ini adalah teksturnya keras dan lengket. Dengan ditusuk menggunakan tusukan kayu atau bambu, gulali ini bisa disebut sebagai permen lollipop tradisional. Selain gulali polos, tak jarang orang mencampurkann kacang tanah ke dalam gulali gula jawa sebagai penambah rasa. Rasa manis dari gula jawa akan diimbangi dengan gurihnya kacang tanah goreng.
2. Gulali Gula Pasir
Meski cara membuatnya hampir sama dengan gulali gula jawa, gulali gula pasir memiliki penampakan yang berbeda. Gulali gula pasir memiliki aneka warna yang berasal dari bahan pewarna makanan atau pasta makanan.
Karena bahan baku gula pasir berwarna putih, penambahan warna diperlukan agar gulali tampak lebih menarik. Selain berwarna-warni, gulali ini juga biasanya dijual dalam bermacam-macam bentuk, mulai dari bunga hingga aneka kreasi binatang seperti ayam, burung, kupu-kupu dll sehingga anak-anak semakin menyukainya.
Gulali bisa dibentuk secara manual dengan tangan maupun menggunakan cetakan khusus kemudian ditiup. Sama seperti gulali gula jawa, gulali gula pasir juga disajikan dengan cara ditusuk.
3. Gulali Rambut Nenek
Berbeda dari 2 jenis sebelumnya, gulali rambut nenek tidak berbentuk seperti permen, melainkan berupa helaian-helaian panjang seperti benang atau rambut. Karena itulah gulali jenis ini sering disebut rambut nenek.
Rambut nenek dibuat dengan cara tradisional dengan mencampurkan adonan gula jawa ataupun gula pasir yang sudah mengental dengan tepung terigu. Selanjutnya, adonan ditarik-tarik hingga membentuk serat-serat tipis. Proses pembuatannya hampir sama dengan cara membuat mie.
Selain dikenal sebagai rambut nenek, jajanan ini disebut juga dengan nama arum manis atau arbanat. Sedangkan Warga Tiongkok biasanya menyebutnya dengan sebutan jenggot naga.
Beberapa pendapat menyebutkan bahwa rambut nenek berasal dari Kota Malang. Namun ada juga yang menyebutkan bahwa jajanan ini berasal dari Desa Kesambi, Kabupaten Lamongan. Ada cerita unik dari jenis gulali ini.
Konon dulunya gulali rambut nenek ini dijual dengan cara barter atau dengan cara menukar rambut rontok, bukan dengan uang. Uniknya, besaran gulali yang ditukar sama besar dengan gulungan rambut yang sudah dikumpulkan pemiliknya selama kurun waktu tertentu. Nah, kumpulan rambut ini oleh si penjual gulali akan diteruskan ke pembuat konde atau sanggul
4. Gulali Permen Kapas
Jenis gulali yang terakhir ini memiliki tekstur lembut, sering kita sebut dengan nama permen kapas (cotton candy). Permen kapas dibuat dengan menggunakan mesin modern. Putaran mesin yang sangat cepat akan menghasilkan serat-serat gula halus yang jika dikumpulkan membentuk seperti kapas.
Karena terbuat dari gula murni, permen kapas akan meleleh di mulut dan meninggalkan rasa lengket. Jika terkena udara secara langsung, serat-seratnya akan berubah menjadi keras dan kasar karena bersifat higroskopis. Itu sebabnya, permen kapas biasanya dijual dengan cara dikemas di dalam plastik.
Ternyata gulali jenis ini punya sejarah panjang loh dimana sudah dikenal oleh bangsa Italia sejak sekitar abad ke-15. Waktu itu seorang koki membuatnya dengan menambahkan caramelize gula murni lalu menggunakan garpu untuk meneteskan sirup di atas gagang sapu.
Dengan suhu permen yang hangat dan lentur, mereka bisa mengambil untaian dengan baik dan mengatur permen kapas ke dalam berbagai bentuk. Lalu pada abad ke-19, ada 2 orang yang diidentifikasi sebagai penemu permen kapas, yaitu William Morrison dan John C. Wharton.
Jangan lupa untuk membaca artikel tentang cara membuat permen rambut nenek juga ya.
Cara Membuat Permen Gulali Tradisional
Cukup mudah untuk dibuat sendiri lo. Mau tahu? Yuk, simak resep dan cara membuatnya dibawah ini.
Bahan-bahan untuk mengolah Permen gulali :
- Ambil 100 gram gula pasir.
- Tambahkan 10 ml air.
- Siapkan 1 tetes pewarna.
- Siapkan 1/2 sdt perasan jeruk nipis.
Cara membuat Permen gulali :
- Campurkan semua bahan, masak dengan api sedang sekitar 7 menit.matikan api.
- Tunggu dingin sekitar 4 menit. Baru di sentil dengan sumpit/lidi sate.
Gimana? Silahkan mencoba di rumah ya. Selamat mencoba dan semoga sukses dengan Permen Gulali Anda.