Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Sorgum – Sorgum (Sorghum spp.) merupakan salah satu tanaman rumput-rumputan yang masih sejenis dengan tanaman jagung dan padi. Tanaman ini dapat tumbuh di tempat yang kering maupun basah. Dalam klasifikasi ilmiah, sorgum termasuk dalam kelas Liliopsida di bawah divisi Magnoliophyta yang berarti memiliki keping monokotil. Tanaman ini tergolong kedalam ordo Poales dan famili Poaceae dikarenakan habitatnya yang seperti semak dan memiliki biji yang kecil.
Tabel 1. Klasifikasi Ilmiah Sorgum
Kingdom | Plantae |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas | Liliopsida |
Ordo | Poales |
Famili | Poaceae |
Genus | Sorghum |
Spesies | Sorghum spp |
Seperti tanaman pada umumnya, sorgum pun tidak lepas dari serangan hama dan penyakit. Beberapa hama tersebut diantaranya ulat, lalat, hama bubuk, dan jelaga.
Umumnya, ulat menyerang tanaman ini pada malam hari. Akibatnya, pada pangkal batang tanaman ini menjadi terpotong dan terlihat terkulai. Untuk mengatasi hama ulat ini, dapat menggunakan insektisida yang di beri saat penanaman. Contoh insektisida yang dapat diberikan salah satunya adalah jenis Frudan 3 G dengan dosis 20 sampai 30 kg per hektar.
Lain halnya dengan lalat. Hama lalat ini akan menyerang tanaman sorgum yang masih muda dan belum mencapai umur 3 minggu. Hama ini biasanya menyerang bagian pangkal batang tanaman dengan cara menggerek batang tersebut. Hasilnya, batang akan berlubang meskipun kecil dan lama-kelamaan akan layu dan mati. Sama seperti kasus hama ulat, untuk menanggulangi hama lalat ini, tanaman sorgum dapat ditanam secara serentak bersamaan dengan pemberian insektisida.
Hama lainnya yang menyerang sorgum adalah hama bubuk. Hama ini menyerang biji sorgum yang berada dalam tempat penyimpanan atau gudang. Akibatnya, biji sorgum menjadi berlubang dan tidak layak untuk di konsumsi. Salah satu cara untuk menanggulangi hama ini adalah dengan menyimpan biji sorgum yang dicampur dengan serbuk yang terbuat dari daun putri malu. Kandungan protein mimosan yang terdapat pada daun putri malu dapat memperlambat bahkan merusak pertumbuhan larva hama bubuk.
Jelaga juga menjadi salah satu hama yang menyerang tanaman ini. Umumnya, daun sorgum yang terserang hama jelaga akan terlihat seperti ditutupi sebuah lapisan berwarna hitam dan kering. Belerang dan kapur dapat digunakan untuk mencegah hama jelaga mengganggu tanamn sorgum. Cara kerjanya dengan menghembuskan belerang maupun kapur pada daun dan bagian lain dari sorgum secara berkala.
Tabel 2. Hama pada tanaman sorgum, gejala, dan penanggulangannya.
Hama | Gejala | Penanggulangan |
Ulat | Batang tanaman terlihat terkulai | Menggunakan insektisida |
Lalat | Pangkal batang berlubang kecil dan menyebabkan layu | Menggunakan insektisida |
Hama Bubuk | Biji sorgum menjadi berlubang dan tidak layak konsumsi | Menyimpan biji sorgum dicampur dengan serbuk daun putri malu |
Jelaga | Daun akan terlihat ditutupi lapisan hitam kering | Menghembuskan belerang atau kapur secara berkala |
Selain hama, sorgum tak jarang terserang penyakit. Umumnya penyakit ini dikarenakan infeksi jamur pada daun maupun batang tanaman. Penyakit tersebut diantaranya adalah antraknose, bercak daun, penyakit karat, dan penyakit batang.
Penyakit antraknose disebabkan oleh jamur jenis Colletrotrichum graminicola. Bintik-bintik kecil berwarna coklat kemerahan akan muncul pada daun sorgum yang terinfeksi jamur ini. Bintik ini kemudian akan membesar dan menyatu dengan nekrosis. Jika di biarkan, infeksi akan menyebar ke batang dan dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil atau bahkan layu. Untuk mengatasi penyakit ini dapat dengan cara memotong bagian yang terinfeksi sesegera mungkin dan kemudian menyemprotkan fungisida.
Penyakit bercak daun pada tanaman sorgum disebabkan oleh jamur jenis E. turcicum atau Helminthosporium turcicum. Gejala awal yang muncul miri dengan penyakit antraknose, yakni munculnya bintik-bintik namun berwarna kuning kecoklatan pada bagian pangkal daun. Gejala lanjutannya pun tidak jauh berbeda. Infeksi akan menyerang nekrosis dan dapat menyerang batang pada tingkat infeksi yang tinggi. Untuk mengatasi penyakit ini dapat dengan cara memotong bagian yang terinfeksi sesegera mungkin dan kemudian menyemprotkan fungisida.
Penyakit karat pada tanaman sorgum disebabkan oleh jamur dengan jenis Puccinia Purpera. Jamur ini adalah jenis obligat parasit yang sangat membutuhkan inangnya untuk tumbuh, sehingga varietas-varietas unggul umumnya jarang terserang jamur ini. Gejala awalnya identik dengan serangan penyakit antraknose. Bedanya bercak-bercak yang muncul akan berkembang menjadi spora dan menutup hampir seluruh jaringan daun, menyebabkan daun lebih cepat kering dan rontok. Untuk mengatasi penyakit ini dapat dengan cara memotong bagian yang terinfeksi sesegera mungkin.
Batang sorgum pun rentan terhadap jamur. Jamur jenis Fusarium dapat merusak batang dan akar. Pada mulanya bagian yang terinfeksi akan terlihat berwarna coklat kemerahan atau coklat keabu-abuan dan pada akhirnya mengalami pembusukan. Hal ini dapat mengganggu sistem translokasi nutrisi pada tanaman sorgum. Untuk mengatasi penyakit ini dapat dengan menggunakan fungisida dan menggunakan bibit sirgum varietas unggul.
Tabel 3. Penyakit pada tanaman sorgum,penyebab, gejala, dan penanggulangannya.
Penyakit | Penyebab | Gejala | Penanggulangan |
Antraknose | Colletrotrichum graminicola | Munculnya bintik kecil coklat kemerahan pada daun | Memotong bagian terinfeksi dan menggunakan fungisida |
Bercak daun | E. turcicum atau Helminthosporium turcicum | munculnya bintik-bintik kuning kecoklatan pada bagian pangkal daun | Memotong bagian terinfeksi dan menggunakan fungisida |
Penyakit karat | Puccinia Purpera | Munculnya bintik kecil coklat kemerahan pada daun | Memotong bagian yang terinfeksi sesegera mungkin |
Batang busuk | Fusarium | bagian yang terinfeksi akan terlihat berwarna coklat kemerahan atau coklat keabu-abuan | Menggunakan fungisida dan menggunakan bibit sirgum varietas unggul |
Sumber : Agroteknologi