Kedua, Berlaku baik kepada kerabat. Kerabat, keluarga atau famili, baik hubungannya dari pihak suami atau isteri, dari bapak atau ibu merupakan orang yang sangat kita perlukan dalam kehidupan ini. Karenanya sangat tidak dibenarkan di dalam Islam bila seorang muslim memutuskan hubungan silaturrahim, bahkan hal itu bisa menyebabkan seseorang terhalang untuk masuk ke dalam surga. Hal ini menjadi sangat penting karena bagaimana mungkin seseorang bisa berlaku baik kepada orang lain bila dengan keluarganya saja ia tidak berlaku baik.
Ketiga, Berlaku baik kepada anak yatim. Setiap anak pasti membutuhkan perhatian, pendidikan dan nafkah dari orang tuanya. Namun bila orang tuanya telah wafat yang menyebabkan si anak menjadi yatim, maka kaum muslimin dituntut menggantikan apa yang harus dilakukan orang tua terhadap anaknya. Oleh karena itu, Rasulullah Saw memberikan perhatian yang begitu besar kepada anak yatim sehingga ada anak yang tidak yatim, tapi ingin menjadi yatim karena iapun ingin mendapatkan perlakuan yang begitu baik dari Nabi sebagaimana yang didapat oleh temannya yang yatim. Penghargaaan Rasulullah Saw kepada orang yang mengurus anak yatim juga sangat besar, yakni mendapatkan tempat yang dekat dengan beliau di dalam surga sebagaimana dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah.