Keset Kaki Sabut Kelapa yang Memiliki Nilai Jual Sangat Tinggi di Pasaran

Banyak dari Anda pasti sudah pernah melihat keset kaki dari sabut kelapa kan? Ya, keset legendaris yang satu ini memang masih terkenal di pasaran dan masih sering kita lihat di berbagai tempat. Keset sabut kelapa ini memang menjadi salah satu produksi yang memiliki fungsi dan nilai jual yang terbilang ekonomis, selain harganya yang cukup terjangkau, keset ini memiliki daya serap air yang tinggi dan tentunya ramah lingkungan karena memang terbuat dari serat alam. Tapi Anda sudah tahu belum, ternyata pembuatan keset sabut kelapa ini cukup simpel loh.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak pohon kelapa. Sejak kecil, kita telah dikenalkan bahwa pohon kelapa bermanfaat dari akar sampai daunnya. Contohnya serabut kelapa yang biasanya hanya dibuang dapat diolah kembali menjadi keset dari sabut kelapa bisa juga dimanfaatkan sebagai cocomesh jaring sabut kelapa.

Pemanfaatannya selama ini, buahnya menjadi santan dan minyak. Batangnya untuk kayu bangunan dan daunnya untuk kerajinan sapu, dan lain-lain. Limbah kulit buah kelapa yang selama ini cuma dibuang dapat dijadikan produk yang bermanfaat untuk lingkungan dan membawa nilai ekonomis di perdesaan.

Keuntungan Bisnis Sabut Kelapa

Di Indonesia sendiri merupakan penghasil kelapa, sabut kelapa kering dibuang begitu saja. Mungkin hanya pelaku usaha pembuatan bata dan genteng saja yang sering membutuhkan sabut kelapa tersebut untuk proses pembakaran. Tapi apakah sabut kelapa hanya bisa dijadikan sebagai bahan bakar untuk memasak, pembuatan batu bata, genteng saja ?Tentu tidak.

Para pengrajin telah memanfaatkan serat sabut kelapa untuk diolah menjadi barang – barang yang berguna, misalnya sapu lantai, keset kaki dan cocomesh jaring sabut kelapa. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi serta dengan pengolahan sabut kelapa yang inovatif, sabut kelapa dapat menjadi produk kerajinan yang bernilai jual tinggi.

BACA JUGA  Berbagai Masakan Tulang Sapi, Enak, Lezat dan Mudah!

Seperti contohnya pemanfaatan sabut kelapa sebagai pengisi jok mobil sabut kelapa, kasur sabut kelapa, sofa sabut kelapa, pot sabut kelapa, dan aneka kerajinan sabut kelapa yang lainnya. Namun, dengan peralatan yang masih sederhana tentu tidak mampu memproduksi dalam jumlah besar, sehingga bisnis yang dijalankan tersebut tidak dapat berkembang.

Nah pada artikel kali ini kami akan membahas tentang bagaimana cara membuat keset kaki dari sabut kelapa yang bisa Anda lakukan untuk peluang usaha di rumah, ingin tahu caranya? Simak penjelasannya berikut ini!!

Cara Membuat Keset Kaki Sabut Kelapa

Alat dan Bahan yang dibutuhkan :

1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama atau bahan dasar yang digunakan dalam suatu proses produksi, di mana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan Bahan baku adalah bahan utama atau bahan dasar yang digunakan dalam suatu proses produksi, di mana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan.

2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam proses produksi sehingga dapat memberi nilai tambah produk. Bahan tambahan yang digunakan adalah tali plastik pada proses packing.

3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan-bahan yang dapat menunjang proses produksi yang tidak tampak pada produk akhir. Bahan penolong yang digunakan pada pembuatan keset kaki ini adalah air, air ini disemprotkan pada saat sabut kelapa akan diurai.

Proses Pembuatan Keset Kaki Sabut Kelapa

Uraian proses produksi dari pembuatan keset kaki adalah sebagai berikut :

BACA JUGA  Lagu Anak Tradisional Wajib Diketahui Sikecil

1. Penguraian

Pada proses ini digunakan mesin pengurai sabut kelapa. Sebelum sabut kelapa dimasukkan ke mesin pengurai disemprotkan air terlebih dahulu, hal ini dilakukan agar sabut tidak terlalu kering untuk memudahkan proses penguraian pada mesin pengurai. Proses penguraian ini dilakukan tiga kali agar dihasilkan sabut yang lebih baik.

2. Pemintalan

Proses ini menggunakan semi otomatis, mesin pengurai sabut kelapa dibantu tenaga manusia sebagai pengendalinya. Sabut yang telah diurai di pintal menjadi tali dalam tiga ukuran, yaitu ukuran kecil (lusi), ukuran sedang (anyam) dan ukuran besar (babat).

3. Penjalinan

Proses ini merupakan penggabungan babat yang telah dipotong menjadi bagian yang lebih kecil dengan lusi menjadi sebuah keset kaki.

4. Pembingkaian

Ini merupakan proses akhir sebelum di packing. Proses ini dilakukan pada setiap sisi keset hasil panjalinan dengan menggunakan anyam yang telah dijalin sebagai pembingkaiannya. Proses ini dilakukan dengan bantuan menggunakan jarum rajutan dan diikuti proses perataan.

5. Packing

Proses ini merupakan akhir dari pembuatan keset kaki, proses ini dilakukan setelah keset kaki dibingkai. Proses ini dibedakan berdasarkan ukuran dari keset kaki yang dihasilkan. Ukuran 0,35 cm X 0,50 cm akan di packing bila  sudah menyelesaikan dua puluh buah, dan untuk ukuran 0,35 cm X 0,70 cm akan di packing bila memenuhi sepuluh buah keset kaki.