Dampak Negatif Penggunaan Alkohol Pada Parfum Lokal : Hampir kebanyakan dari kita dalam kegiatan sehari-hari menggunakan wewangian untuk badan, dalam hal ini adalah menggunakan parfum. Parfum merupakan produk yang sudah tidak asing lagi. Parfum juga yang sering disebut minyak wangi adalah campuran dari beberapa konsentrat seperti minyak esensial (biang parfum), fiksatif dan cairan pelaurut.
Untuk cairan pelarut atau campuran biasanya pada parfum menggunakan alkohol atau bisa juga disebut dengan methanol. Namun ada juga dari beberapa merk parfum tidak menggunakan alkohol, melainkan menggantinya dengan absolute.
Absolute dinilai lebih ramah dan aman bagi penggunanya, karena minim menimbulkan resiko pada kulit. Tapi penggunakan absolute masih jarang karena harganya yang berbeda lebih mahal disbanding dengan methanol.
Kandungan Alkohol Pada Parfum
Alkohal adalah senyawa organik yang dalam struktur molekulnya memiliki gugus hidroksi (OH). Alkohol berupa zat cair jemih, lebih ringan dari air, mudah terbakar, campur dengan air, mudah menguap. Titik didih 78°C, dapat melarutkan lemak dan berbagai senyawa organik. Sifat yang terakhir ini memunglankan alkohol digunakan sebagai pelarut bahan obat dan kosmetika.
Namun jenis alkohol yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah etanol atau etil akohol dengan rurnus kimia C2H5OH. Etanol yang merupakan campuran paling umum dan paling banyak digunakan dalam parfum merupakan senyawa yang mudah terbakar. Dimana jika terjadi kontak langsung dengan mata dapat menyebabkan iritasi, mata kemerahan, nyeri, peradangan, dan bahkan dapat menyebabkan kerusakan kornea.
Selain itu, bahaya untuk metanol ketika kontak langsung dengan kulit yaitu jika dalam waktu pendek maupun panjang dapat menyebabkan kulit kemerahan, gatal, peradangan. Bahkan jika digunakan berulang-ulang dapat menyebabkan reaksi alergi kulit pada sebagian kecil individu atau manusia. Berkaitan dengan karsinogen atau bahan yang dianggap sebagai penyebab kanker, mengkonsumsi alkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya kanker, tumor ganas rongga mulut, faring, laring, esophagus dan hati.
Dengan sedemikian rupa dampak negatif yang ditimbulkan dari kelebihan kandungan alkohol pada parfum, membuat masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih minyak wangi atau parfum yang akan mereka gunakan. Dengan memperhatikan komposisi dari parfum tersebut dapat mengurangi resiko terpapar dampak negatif yang akan ditimbulkan.
Parfum Lokal Non Alkohol
Sebagian Negara-negara Barat sudah melarang penggunaan methanol dalam campuran parfum, hal terssbut karena banyak laporan menganai dampai penggunaan dari methanol. Di Indonesia sendiri, BPOM telah mengeluarkan aturan mengenai batasan penggunaan metahanol sebagai pelarut parfum lokal terbaik yaitu maksimal 5%. Kami sarankan agar Anda lebih banyak mencari informasi yang lengkap mengenai parfum isi ulang dari bahan baku sampai proses pembuatannya, sehingga aman digunakan untuk konsumen. Sebagai opsi yang lebih aman dapat juga digunakan ethanol sebagai pelarut parfum.
Berbicara mengenai merk parfum lokal yang tidak menggunakan alkohol adalah Parfum ScentLingua. Scentlingua dalam pembuatannya menggunakan absolute sebagai bahan campuran, itupun dengan persentasi yang sanfat kecil. Hanya 15%-20% campuran absolute yang digunakan. Tentunya itu menjadikan kualitas parfum menjadi lebih bagus karena pengguanaan bibit parfum yang diperbanyak.