Ini Dia Pengolahan Kopi dengan Proses Kering yang Benar!

Biji kopi. Seperti yang kita ketahui, ada banyak jenis biji kopi yang bisa kita olah menjadi berbagai hal. Untuk bisa dinikmati menjadi sebuah kopi ataupun olahan yang lainnya, biji kopi telah melewati berbagai proses sebelum bisa digunakan. Pengolahan biji kopi ini melewati berbagai macam cara yang cukup banyak. Pengolahan biji kopi dengan proses kering menjadi salah satu proses yang bisa kita pakai sebelum dinikmati. Apa saja cara-cara itu? Untuk lebih jelasnya, berikut ini penjelasan mengenai pengolahan proses kering yang benar di bawah ini

Pengolahan Kopi dengan Proses Kering

pengolahan kopi dengan proses kering

Proses ini biasanya lebih sering digunakan untuk mengolah biji kopi Robusta, karena harganya yang tidak semahal arabika. Peralatan yang dipakai pada proses ini lebih sederhana dibandingkan dengan pengolahan dengan proses basah, sehingga nantinya bisa lebih menghemat biaya produksi. Berikut ini adalah Pengolahan dengan Proses Kering yang bisa kamu lakukan dengan benar, antara lain :

1. Sortasi

Proses yang pertama yang bisa kamu lakukan, dilakukan sama seperti sortasi pada proses basah. Proses ini mempunyai tujuan supaya bisa menghasilkan atau memperoleh biji kopi yang berkualitas.

2. Pengeringan

Yang kedua, pada pengolahan biji kopi dengan proses kering, kamu tidak perlu melakukan proses fermentasi melainkan buah kopi  bisa langsung dikeringkan. Proses pengeringan buah kopi ini dilakukan selama kurang lebih 2 minggu dan dibalik sebanyak 2 kali dalam sehari. Proses pengeringan ini akan menghasilkan atau memperoleh buah kopi dengan kadar air sebanyak 15%.

3. Pengupasan.

Selanjutnya, buah kopi yang telah melewati proses pengeringan, kemudian di kupas dari kulit buah dan kulit tanduknya. Jika kadar air pada buah kopi lebih dari 15% maka proses pengupasan akan sulit, namun jika kadar airnya kurang dari 15% maka akan biji akan beresiko pecah.

Pada saat melakukan pengupasan buah kopi, kamu bisa melakukannya dengan cara ditumbuk atau menggunakan atau memakai mesin, namun alangkah lebih baiknya jika kamu memakai mesin, hal ini supaya bisa meminimalisisr kerusakan pada biji kopi.

4. Sortasi dan Pengeringan

Proses selanjutnya adalah sortasi yang dilakukan untuk memisahkan biji kopi dengan kulit buah, kotoran, kulit tanduk, maupun biji yang pecah. Kemudian, jika kadar air yang terkandung pada biji kopi belum mencapai kadar 12% maka harus dikeringkan kembali untuk memperoleh kadar air yang di inginkan.

BACA JUGA  Attack game server with dream stresser

5. Pengemasan dan penyimpanan.

Jika biji kopi sudah melewati semua proses tadi, bungkus atau kemaslah biji kopi dengan karung yang bersih dan jauhkan dari segala macam bau-bauan. Jika penyimpanan dilakukan secara lama, tumpuk semua karung tersebut diatas sebuah palet kayu dengan tebal 10 cm.

Beri ruang atau jarak antara tumpukan karung dan dinding gudang. Dari segi kelembaban gudang seharusnya dikontrol dengan kisaran kelembaban (RH) 70%. Penggudangan biji kopi ini bertujuan untuk menyimpan atau menaruh biji kopi sebelum akhirnya didistribusikan kepada pembeli. Selain itu, biji kopi yang sedang disimpan harus terhindar dari segala macam serangan penyakit dan hama.

Perbedaan Kopi Arabika dan Robusta

pengolahan kopi dengan proses kering

Setelah melalui semua proses tadi, biji kopi bisa dinikmati menjadi sebuah minuman atau hidangan. Bagi orang awam, biji kopi terlihat sama antara satu dengan yang lainnya. Namun, jika diperhatikan lebih lanjut, biji kopi memiliki perbedaan, baik dari daerah tumbuh, ciri fisik, ukuran, sampai cita rasanya.

Di Indonesia sendiri ada banyak jenis kopi yang bisa dinikmati, contohnya adalah arabika dan robusta. Apa saja sih perbedaan kedua biji kopi ini? Berikut ini perbedaan kopi arabika dan robusta yang bisa kamu ketahui, antara lain :

1. Lokasi tanam

Perbedaan yang pertama, jika dilihat dari lokasi tanam, biji kopi arabika tumbuh di daerah dengan ketinggian sekitar 700 sampai 1700 mdpl. Daerah ini termasuk dataran tinggi dengan suhu yang sejuk di sekitar 16 sampai 20 derajat Celsius

Sedangkan, untuk lokasi tanam jenis kopi arabika tumbuh di dataran kurang dari 700 mdpl, akibatnya jenis tanaman kopi ini akan lebih rentan terkena penyakit daun karat atau Hemileia Vastatrix (HV). Jika terkena penyakit ini, akibatnya tanaman tidak tumbuh secara optimal.

2. Bentuk biji

Perbedaan yang kedua antara biji kopi arabika dan robusta terletak pada bentuk biji yang berbeda. Jenis biji kopi arabika mempunyai bentuk biji sedikit memanjang dan agak pipih. Sedangkan untuk biji kopi arabika juga mempunyai ukuran yang agak besar.

Meski biji kopi robusta bentuknya agak membulat dan terlihat padat, namun ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan biji kopi arabika. Begitu pun dari segi teksturnya, kopi ini memiliki tekstur yang lebih kasar dibandingkan biji kopi arabika yang halus.

BACA JUGA  Proses Pembuatan Cocoa Powder dan Berbagai Macam Olahan Cocoa

3. Rasa dan aroma kopi

Sebelum disangrai, biji kopi robusta mempunyai aroma seperti kacang-kacangan, namun jika sudah disangrai dan diseduh aromanya tak terlalu nikmat. Namun, dari segi rasa, kopi robusta sangat cocok untuk pencinta kopi dengan rasa strong.

Hal ini berbeda dengan kopi arabika, jenis ini memiliki varian rasa dan aroma yang sangat bervariatif. Jika belum disangrai, biji kopi arabika mempunyai aroma segar seperti buah blueberry, namun saat sudah disangrai dan diseduh, arabika mengeluarkan semburat aroma wangi mulai dari bunga, buah sampai kacang-kacangan.

4. Kadar kafein

Kadar kafein kopi arabika berada di kisaran 0,9 sampai 1,4 persen. Karena jumlah kafein yang cenderung rendah ini, kopi arabika menghasilkan rassa yang lembut dan tidak pekat ketika sudah diseduh.

Sedangkan kopi robusta mempunyai kandungan kafein yang cukup tinggi. Kadar kafein pada kopi robusta berada di kisaran 1,8 sampai 4 persen.

5. Harga

Kopi robusta lebih banyak dijual dalam bentuk bubuk siap seduh dengan kisaran harga antara Rp 23 ribu sampai Rp 25 ribu per 100 gramnya.

Kopi arabika banyak diburu oleh pencinta kopi, jenis kopi ini dijual dalam bentuk biji, supaya ketika diseduh rasa dan aromanya masih fresh. Setiap kemasan kopi arabika 100 gr dijual bervarian mulai dari harga Rp 31 ribu sampai Rp 39 ribu tergantung daerah asalnya.

Mesin Pembuat Kopi

Pada penjelasan di atas, kamu akan melewati banyak proses pengolahan biji kopi, salah satunya pengupasan. Pada proses ini kamu bisa menggunakan mesin pembuat kopi berupa mesin pengupas buah kopi. Supaya hasil biji kopinya tetap utuh, proses nya cepat dan tidak memakan banyak tenaga.

Itu tadi penjelasan mengenai proses pengolahan kopi dengan proses kering supaya hasilnya enak dan sempurna.