Kecambah jagung untuk pakan ternak. Seluruh bagian pada tanaman jagung bisa dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak, baik biji, batang, daun, hingga tongkol jagung. Bagian-bagian tersebut sudah umum digunakan sebagai pakan ternak.
Pemanfaatan bagian jagung juga beragam, pemberiannya diberikan secara langsung maupun melalui proses fermentasi terlebih dahulu dengan tujuan peningkatan nutrisi dan meningkatkan daya cerna sehingga mudah dicerna dan gizinya mudah diserap oleh hewan ternak.
Tidak hanya tanaman jagung yang sudah didewasa, namun juga bibit jagung yang masih berumur 7 hingga 10 hari juga mulai dimanfaatkan sebagai pakan ternak untuk ruminansia seperti sapi dan kambing.
Pakan dari tanaman jagung yang satu ini diberi nama fodder. Makna asli dari fodder adalah “Sesuatu yang bisa digunakan sebagai pakan ternak”. Sesuatu ini bisa apa saja, seperti padi, gandum maupun jagung.
Yang dimaksud dengan fodder jagung adalah tanaman jagung yang sengaja ditumbuhkan dengan cara menggunakan biji jagung dengan sistem hidroponik. Artinya metode penumbuhan jagung ini menggunakan peran air tanpa tanah dengan pemberian pupuk dan vitamin tanaman yang berbentuk cair.
Prinsip dasar Pertumbuhan Fodder
Sama dengan namanya Kecambah jagung untuk pakan ternak, prinsipnya pembuatan fodder jagung adalah dengan mengecambahkan benih jagung hingga mengeluarkan daun pertama dari kotiledon kemudian dipanen seluruh bagian tanamannya termasuk akar.
Usia panen pada fodder jagung berkisar pada usia 2 minggu dengan ciri tanaman sudah mencapai ketinggian sekitar 15-25cm. Metode penanaman fodder dengan metode bertingkat seperti rak dan tidak membutuhkan lahan tanam yang luas.
Pastikan untuk memilih benih jagung dengan kualitas sehat dan baik, karena benih jagung akan menjadi jaminan dari kualitas fodder yang dihasilkan nanti. Pencampuran pupuk cair yang benar termasuk frekuensi penyiramannya serta memperhatikan tempat penanaman agar terhindar dari stress dan panas yang berlebih.
Fodder jagung memiliki kadar palatabilitas atau daya cerna yang tinggi karena memiliki kadar lignin yang masih redah. Kadar protein dan energinya mirip seperti jagung biasa yaitu 7-9% dan TDN 60-65%.
Manfaat Fodder
Kehadiran fodder sebagai bahan pakan ternak menimbulkan dampak positif bagi para peternak, setelah ditinjau lebih lanjut fodder ternyata juga bisa membantu menekan biaya bahan pakan. Selain itu dengan waktu pertumbuhan yang relatif cepat maka fodder bisa dimanfaatkan secara berkala.
Hal ini juga akan sangat memudahkan ketika musim kemarau melanda, dimana pakan hijauan sukar untuk didapatkan, maka bisa digantikan sementara perannya melalui pemberian pakan fodder jagung yang masih tergolong pakan hijauan.
Dibanding dengan pakan fermentasi yang berbeda tekstur dan fisiknya, fodder sendiri masih berbentuk tanaman pakan segar yang tentunya lebih disenangi oleh hewan ternak.
Tentunya Fodder jenis jagung untuk pakan ternak yang bisa dijadikan pakan alternatif yang menekan penggunaan konsentrat komersial. Lalu bagaimana tahapan pembuatan fodder jagung?.
Cara Pembuatan Fodder Jagung:
- Siapkan benih jagung dan bak semai yang bagian bawahnya telah dilubangi, gunanya agar air tidak menggenang.
- Rendam benih selama 12 jam. Setelah itu tabur secara merata di atas bak semai.
- Gunakan penutup kertas atau kain basah, fungsinya untuk menjaga kelembapan benih.
- Siram secara rutin dan berkala.
- Dalam waktu 2 hari, benih mulai berkecambah.
- Akar akan mencapai 2 cm di umur 10 hari.
- Pemanenan dapat dilakukan di umur 11-14 hari dengan cara menggulung bibit beserta akarnya.
- Fodder sudah siap diberikan ke ternak.
Dalam dua minggu, dari 1 kg benih dapat menghasilkan sekitar 10 kg fodder jagung. Untuk mengurangi kadar air, fodder dapat dikeringkan/ diangin-anginkan sebelum diberikan ke ternak. Biasanya perlu penyesuaian pada ternak, namun lama kelamaan ternak akan terbiasa dengan pakan fodder jagung ini.
