Sebutkan Usaha Peningkatan Hasil Agraris

Sebutkan usaha peningkatan hasil agraris salah satu sebutan negara Indonesia berupa negara agraris yang merupakan negara dengan sebagian besar masyarakatnya bekerja dan beraktivitas di bidang pertanian dan perkebunan. Karena itu, ada berbagai usaha peningkatan agraris biasa diterapkan untuk dukung kelancaran, serta berkembangnya aktivitas pada bidang satu ini.

Sebutkan Usaha Peningkatan Hasil Agraris

1. Intensifikasi

Pertama ada peningkatan dengan metode intensifikasi. Intensifikasi memiliki arti mengembangkan produktivitas lahan dengan optimalkan dan maksimalkan yang sudah ada. Peningkatan dengan metode ini bisa diartikan menjadi usaha peningkatan hasil tanpa memperluas lahan, melainkan memanfaatkan faktor produksi yang ada.

Dalam penerapannya, penggunaan pupuk dan bibit dengan kualitas bagus, memaksimalkan sistem pengairan, melakukan pemeliharaan, pembasmian hama, hingga mengadakan penyuluhan menjadi beberapa langkah dasar. Bentuk usaha ini bisa menjadi solusi jika dari segi lahan tergolong terbatas atau tidak memungkinkan untuk diperluas, atau juga tidak memungkinkan untuk menambahnya.

Intensifikasi ini berguna dalam menambah waktu panen yang awalnya hanya satu kali setahun, tetapi karena bibit yang dipakai adalah bibit unggul, serta aplikasi pupuk berkualitas, maka panen bisa menjadi dua sampai tiga kali dalam setahun.

2. Usaha Peningkatan Hasil Agraris dengan Ekstensifikasi

Berbanding terbalik, usaha yang juga banyak diterapkan yaitu metode ekstensifikasi caranya dengan penambahan atau perluasan lahan. Contoh kegiatannya seperti membuka lahan yang sebelumnya berupa semak belukar, membuka area rawa-rawa, mengolah kawasan pertanian yang sudah mati, dan lain sebagainya.

BACA JUGA  Digital Marketing dan Internet Marketing Apakah keduanya sama?

Penerapan usaha peningkatan dengan cara ini lebih banyak di luar Jawa atau di area yang jauh dari aktivitas penduduk. Di Indonesia beberapa daerah yang jauh dari aktivitas penduduk dan jauh dari pemukiman masih banyak memiliki lahan luas yang belum alami pengolahan dan pemanfaatan sebagai lahan pertanian.

3. Diversifikasi

Metode yang dalam penerapannya tidak fokus hanya pada jenis pertanian atau perkebunan tertentu. Tujuannya agar tidak ketergantungan dengan satu atau dua jenis hasil agraris saja. Peningkatan hasil agraris menggunakan cara diversifikasi adalah usaha menambah keragaman jenis tanaman dalam kegiatan pertanian untuk hindari ketergantungan. Bentuk penerapan usaha diversifikasi caranya menanam lebih banyak jenis tanaman, membangun dan mengadakan kegiatan selain bertani seperti beternak.

Pada dasarnya diversifikasi menggambarkan kegiatan pertanian yang lebih beraneka ragam. Misalnya, menanam tiga jenis tanaman yang mampu panen dalam satu waktu yang sama seperti menanam singkong dan cabai di satu area lahan.

4. Rehabilitasi

Cara rehabilitasi atau rehabilitasi pertanian adalah kegiatan penyempurnaan sistem produksi pertanian. Kegiatan yang biasa dilakukan berupa perbaikan lahan yang pada awalnya bukan merupakan lahan produktif, menjadi produktif.

BACA JUGA  overload.su dream stresser botnet

Usaha peningkatan hasil agraris rehabilitasi menggunakan cara ini bisa juga berhubungan dengan peningkatan hasil agraris dengan intensifikasi. Langkah-langkahnya seperti memperbaiki dan optimalkan sistem perairan (irigasi), lalu pengolahan lahan untuk jadi lahan subur.

5. Mekanisasi

Kemudian ada cara mekanisasi dalam usaha meningkatkan hasil agraris. Pada cara ini mengandalkan sejumlah peralatan dalam kegiatan pertanian dan perkebunan. Tidak hanya tingkatkan hasil agraris, usaha ini juga bertujuan untuk ciptakan aktivitas yang lebih efisien dan efektif.

Contohnya, mengganti peralatan manual menjadi peralatan yang menggunakan tenaga listrik.Tentu akan sangat berbeda dari segi efisiensi, maupun efektivita. Hal ini juga jadi wujud pemanfaatan perkembangan teknologi di bidang pertanian.

Itulah usaha peningkatan hasil agraris masing-masing metode atau cara dalam usaha meningkatkan hasil agraris memiliki kelebihan dan kekurangan yang bisa sesuai dengan kebutuhan pada kegiatan pertanian. Kondisi setiap lahan juga berbeda-beda, sehingga solusinya ikut berbeda. terpenting, usaha yang dipilih tepat dan terbukti efektif.